Skip to main content

SIHIR CYBER

By September 7, 2016No Comments

Dunia cyber telah menciptakan sistem komunikasi sosial tanpa jarak sehingga menggerus norma-norma lama yang sebelumnya efektif membatasi ruang private.

Dunia cyber mengubah makna jadi aksara, rasa yang abstrak jadi emoticon dengan aneka ekspresi, geletar dan hati yg tak terinderakan jadi tanda baca.

Dunia cyber menetralkan malu dengan screen (layar), mengganti cinta dengan kata cinta, mengubah kejujuran dengan canda kepalsuan dan hasrat dengan acting bijakawan.

Dunia cyber menciptakan orang-orang robotik yang pikiran-pikirannya tidak mencerminkan diri sejatinya, tapi diri rekaannya.

Dunia cyber menciptakan kepribadian ganda, real dengan kesejatian yang compang camping dan imaginal dengan kepura-puraannya yang “sempurna” (utopis).

Dunia cyber menciptakan normanya sendiri sehingga yang ditetapkan buruk secara normatif dalam realitas terlihat baik atau bebas nilai.

Dunia cyber membuat pecandunya mengingkari sosok-nyatanya yg biasa-biasa saja dan memberhalakan diri rekaan dengan plagiarsi demi meraih pengakuan.

Dunia cyber mengubah realitas jadi matrix, hidup jadi garis-garis dan algoritma serta menyandera privasi dalam fitur-fitur yang dikembangkan tanpa batas.

Dunia cyber mengakselerasikan volume komunikasi, dari ramah ke akrab, lalu hati galau pun mempersembahkan semuanya kpd alinea-alinea madu beracun.

Dunia cyber memompa penasaran hingga meletus dalam language game dan sihir kata yang menjebak pemburu fatamorgana kebahagiaan dalam sesal yang lestari.

Dunia cyber menjelalkan doktrin di benak pemujanya bahwa Tuhan, agama, tradisi, norma dan nilai-nilai luhur adalah “perlengkapan” dunia nyata yg kumuh dan kacau.