Sohibku, Penulis Novel Laris Abis: Da Peci Code
Dia adalah temanku sejak TK dan SD di Jember. Hampir setiap hari seusai bersekolah, kami bermain di sawah belakang rumahnya, dan kadang pula nonton film di bioskop setelah berhasil merayu calon penonton untuk menyelinapkan kami saat melintasi pintu masuk bioskop. Namun daur waktu telah memisahkan kita berdua.
Aku pindah ke Bangil karena harus menjadi santri di sebuah pesantren disana. Dia melanjutkan studi di kota Suwar Suwir itu lalu pindah ke Bali, dan pada akhirnya berlabuh di Jakarta. Di ibukota ia sempat menjadi drumer lengkap dengan rambut gondrong dan sepeda motor trail ala Ali Topan (meski tampangnya, aku yakin, lebih keren dari pemerannya).
Kini aku menjadi penulis dan bekerja sebagai menejer sebuah penerbitan buku-buku Islam (Al-Huda dan Citra). Dia menjadi penulis esai humor dan cerpen satir juga sastrawan. Da Peci Code, novelnya yang pertama dipublikasikan, menjadi bestseller.
Hari-hari ini kita jarang bertemu. Konon dia sedang menggarap sebuah novel-satir. Semoga cepat rampung dan bisa membuka cakrawala kita.
Temanku yang pernah menjad turis di beberapa negara Eropa ini adalah adalah sosok yang unik. Pria yang usianya ‘sepantar’ denganku ini punya banyak keistimewaan, antara jeli menangkap keganjilan sosial yang bertautan dengan prilaku para agamawan (sebutan untuk ulama dan semacamnya khas dia) dan menuangkannya dalam sebuah tulisan yang menggelitik, tajam dan segar. Dialah Ben Sohib alias Ali Shahab. Untuk tahu lebih jauh, kunjungi blognya http://bensohib.wordpress.com/