Spontanitas

Spontanitas
Photo by Unsplash.com

Spontanitas

Kadang piring pecah bukan karena dipecahkan tapi karena memang berbahan kaca.

Kadang air menggenang bukan karena dibendung tapi karena memang tak mengaliri tempat yang lebih tinggi.

Kadang hati bergetar bukan karena dirayu tapi karena memang ia menangkap getaran.

Kadang tubuh bergerak mengikuti irama bukan karena ingin menari tapi karena respon syaraf sensorik.

Kadang mata memandang objek tertentu bukan karena jadi "keranjang" tapi karena dominasi rezim syaraf motorik.

Kadang tangan menggaruk rambut bukan karena ketombe yang subur tapi karena kehabisan kata.

Kadang lamunan menembus dinding fakta bukan karena bengong tapi karena tak pernah dicumbu asa.

Kadang tangan menulis bukan karena ingin menulis tapi karen jari perlu aksi.

Kadang lidah memuji bukan karena menjajakan gombal tapi karena kausalitas stimulus dan respon.

Kadang terlihat sederhana bukan karena menjalani hidup sederhana tapi memang tidak mampu hidup mewah.

Kadang menulis quote berantai bukan karena buah inspirasi yang serius tapi karena lama menanti jemputan akibat hujan yang awet.

Read more