Stres Bisa Akibatkan Gemuk

Stres Bisa Akibatkan Gemuk
Photo by Unsplash.com

Masih banyak anggapan seseorang yang mengalami stres dapat menyebabkan berat badan merosot tajam dan kehilangan nafsu makan. Bahkan stres diyakini pemicu timbulnya beragam jenis penyakit. Padahal stres sebenarnya picu seseorang menjadi gemuk atau obesitas.

Kepala Bagian SMF/Bagian Penyakit Dalam RSU dr Soetomo Surabaya, Prof Dr dr Askandar Tjokroprawiro SpPD-KEMD mengaku seseorang yang stres tubuhnya akan merespon aktif dua hormon.

"Dua hormon itu yakni adrenalin dan cortisol. Kedua hormon itu mengaktifkan gen di dalam sel-sel lemak dalam tubuh untuk berkembangbiak," katanya saat berbincang-bincang kepada detiksurabaya.com, Jumat (6/6/2008).

Dia menjelaskan, cortisol merupakan jenis hormon kortikosteroid yang meningkatkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah. Meski begitu, cortisol dalam kondisi normal (tidak stres) tetap dibentuk oleh tubuh secara normal.

Ketika seseorang dilanda stres berdampak kesulitan tidur, akan membuat produksi cortisol semakin meningkat. Seseorang yang mengalami stres, cenderung malas untuk melakukan aktivitas apapun. Dan kalori yang ada dalam darah yang tak terbakar, akan mengendap dan membentuk lemak serta tertimbun di bawah lapisan kulit.

"Bila tak melakukan pembakaran kalori, kecenderungan bertambahnya berat badan dengan diperburuk perilaku bisa memperparah stres," tambahnya.

Misalnya, saat sibuk dengan berbagai tugas justru kerap ngemil atau makan-makanan cepat saji yang mengandung kadar lemak tinggi. Pola inilah yang menyebabkan obesitas dan ancaman penyakit diabetes.

"Bila perilaku ini terus terjadi, diprediksi penderita obesitas akan meningkat yang diimbangi dengan konsumsi junkfood dan menurunnya aktivitas fisik," tegasnya. (detiksurabaya.comJum'at, 06/06/2008 08:28 WIB)

Read more