SUAMI ADALAH KEPALA NEGARA DENGAN KONTRAK

SUAMI ADALAH KEPALA NEGARA DENGAN KONTRAK
Photo by Unsplash.com

Secara sosial, dalam institusi kabupaten bupati terlihat lebih mulia dari kuli bangunan karena fasilitas dan hak yang diperolehnya. Padahal fasilitas dan hak istimewa itu adalah ongkos kerja keras. Artinya, kemuliaan ditentukan oleh kinerja dan pelaksanaan tugas secara benar, tidak ditentukan penghargaan artifisial yang diperoleh.

Secara sosial, dalam institusi kabupaten bupati terduga lebih penting dari kuli bangunan karena posisinya sebagai pemerintah. Padahal tanpa kuli bangunan, bupati tak dapat melaksanakan tugasnya sebagai pemerintah. Artinya, setiap elemen dalam unit sosial sama-sama penting dan saling memerlukan.

Secara sosial, dalam institusi rumahtangga suami terlihat lebih istimewa karena punya hak memimpin istri dan anak dalam hal-hal yang impersonal. Padahal tanpa istri, dia bukan suami, dan tanpa posisi sebagai suami, dia tak punya hak mempin rumahtangga. Artinya, keistimewaan tidak ditentukan oleh posisinya sebagai pemerintah rumahtangga tapi ditentukan oleh pelaksanaan tugas masing-masing elemen, suami yang memerlukan istri dan istri yang membutuhkan suami.

Bila laki menjadi pemerintah dan wanita juga menjadi pemerintah, demi memenuhi tuntutan kesetaraan, maka lenyaplah posisi suami dan istri dan runtuhlah negara mini bernama keluarga.

Bila laki yang mestinya jadi kepala negara mini tidak melaksanakan tugasnya sebagaimana ditetapkan dalam kontrak yang disepakati, maka banyak opsi yang bisa ambil setelah melakukan analisa dan mempelajari faktor-faktor di balik disfungsi itu. Salah satunya adalah melakukan evaluasi bersama seraya memperbarui komitmen sesuai kontrak. Kedua, bila disfungsi kepala negara terjadi akibat faktor determinan dan natural, bukan kesengajaan melanggar kontrak, negosiasi perlu dilakukan dengan pembagian tugas atau pelimpahan sebagian tugas kepada istri. Ketiga, bila tak menemukan jalan lain, maka kedua pihak menghentikan kontrak dengan cara yang adil dan dewasa. Keempat, bila salah satu pihak ingin melanjutkan dan pihak lain ingin menghentikan kontrak, maka akal sehat mengarahkan keduanya melakukan upaya penyelesaian secara rasional, yaitu mengajukan dan mengkonsultasikan masalah ini kepada penengah kompeten yang diterima oleh keduanya.

Opsi-opsi diatas juga tersedia bila wanita yang mestinya menjadi mitra dalam rumahtangga tidak melaksanakan tugasnya.

Sesederhana itu.

Read more