SUARA ANDA HANYA SATU
Kita harus jujur memastikan beberapa aksi dilakukan dengan cara yang bertentangan dengan etika, hukum negara dan hukum agama.
Tujuan baik dan benar harus selaras dengan cara yang baik dan benar . Tanpa cara yang benar, aksi yang bertujuan menentang keburukan dan membenahi kesalahan tidak boleh dianggap baik dan benar.
Menjadikan perusakan fasilitas publik dan penggunaan alat-alat kekerasan sebagai alasan menekan Pemerintah menerima tuntutan sebagian kelompok dalam masyarakat adalah machiavelisme yang dapat dianggap sebagai korupsi dalam pengertian yang lebih luas.
Menuntut pembatalan UU dan RUU adalah hak konstitusional yang harus dihormati bila disampaikan dengan cara yang benar dan baik tanpa menimbulkan efek buruk yang lebih besar.
Bila cara yang baik dan benar dalam menyampaikan aspirasi dan tuntutan tidak ditempuh, maka boleh jadi pemerintah menganggapnya sebagai pemaksaan yang tak merepresentasi kehendak semua masyarakat, apalagi bila terbukti disusupi dan ditunggangi oleh pihak lain dengan agenda pembangkangan terhadap konstitusi bahkan mengubah sistem negara.
Mungkin yang perlu dipahami adalah adalah 1) detail konten UU KPK lama dan UU KPK yang telah ditetapkan juga UU KUHP dan RUU KUHP, 2) prosedur yang telah ditetapkan sebagai mekanisme pembatalan UU agar tak salah dalam penyikapan, 3) Sikap Pemerintah dan DPR yang tak segera memenuhi tuntutan didasarkan pada fakta banyak kelompok masyarakat tak menolak UU dan RUU.
Demokrasi telah menetapkan satu dari lebih dari 200 juta individu di negara ini sebagai presiden yang secara niscaya dipercaya menyelenggarakan negara, mengatur rakyat dan melaksanakan UUD, termasuk memberantas radikalisme dan korupsi. Memang yang memberikan suara untuk presiden terpilih bukan seluruh pemilih tapi ketetapan MK mengikat seluruh warga.
Demokrasi telah menentapkan lebih dari 500 dari 200 juta warga negara ini sebagai penyampai aspirasi, termasuk legislasi UU KPK dan RUU KUHP.
Inilah takdir demokrasi yang takkan melegakan semua pihak. Dalam demokrasi, suara siapapun, pendukung atau penolak, hanya satu di tengah suara-suara lainnya.