Dede Azwar Nurmansyah adalah salah satu intelektual muda yang, menurut saya, mengungguli banyak nama intelektual yang sering nongol di teleivisi dan koran. Namun karena idealisme dan tidak adanya lembaga yang mensupportnya, ia seperti terkurung di kota Bogor. Analisis-analisisnya terutama dalam studi budaya dan filsafat kontemporer boleh dicoba.
Nah, sarjana filsafat dari ICAS ini, beberapa waktu lalu diserempet sepeda motor yang dilanjukan anak muda. Demi menghindari mobil di depannya, ia pun harus melakukan penyelamatan. Ia pun mengalami cedera di beberapa bagian tubuhnya Tapi, yang memilukan, separuh wajah tampannya hilang hilang disapu aspal.
Karena pengendara motor itu anak orang tak mampu, penggila Martin Heidegger dan Mulla Sadra ini hanya pasrah. Saking mengerikan wajahnya, putrinya pun takut melihatnya.
Semoga musibah ini tidak membuatnya makin mengurung diri, sebaliknya menjadi awal kemunculan Dede di kancah nasional.
Saat kutanya, berapa biaya pengobatannya, dia hanya diam seakan kehilangan diksi. Meski hanya lewat ponsel, aku tahu napasnya tersekat.