SURIAH DI AMBANG KEMENANGAN MUTLAK

SURIAH DI AMBANG KEMENANGAN MUTLAK
Photo by Unsplash.com

Beberapa hari ke depan sebuah peristiwa penting yang menentukan masa depan dunia Islam dan mengubah peta kekuatan di dunia akan terjadi. "Sabar punya batas," kata Sergei Lavrov, menlu Rusia menjelaskan rencana pembebasan Idlib.

Bila menolak tawaran menyerahkan diri, tak lama lagi 10 ribu teroris yang terkurung di Idlib akan digoreng Suriah, Rusia, Iran dan Turki.

Idlib adalah benteng terakhir para kombatan multinasional di Suriah yang dibentuk oleh Saudi dan rezim-rezim Arab sekutu AS dan Israel. Tak ada lagi tempat lain untuk lari dan berpindah bila gempuran dilakukan kecuali kuburan.

Setelah hancurnya ISIS di Irak dan kematian Bagdadi, perwira kroni Saddam yang menjadi khalifahnya, Jabhat Nusra adalah faksi kombatan terbesar yang menolak tawaran menyerahkan diri.

Kini Rusia yang telah membuktikan kekuatan politik dan militernya di Suriah membuktikan kepiawaiannya dalam diplomasi dengan menarik Turki yang merasa dikhianati AS dan Eropa untuk bergabung dalam bloknya.

AS terlihat ragu-ragu melanjutkan ancamannya menyerang Suriah setelah melihat keseriusan Rusia bersama Iran dan sekutu barunya, Turki, dalam mendukung Bashar membersihkan Suriah dari kelompok-kelompok teroris dan segera mengakhiri pergolakan 7 tahun ini dengan kemenangan.

Read more