TAHUN BARU SIAPA?

TAHUN BARU SIAPA?
Photo by Unsplash.com

TAHUN BARU SIAPA?

Sebenarnya, bangsa Indonesia memiliki kalender sendiri, yaitu kalender Jawa. Kalender tahun Jawa ini adalah adptasi dari kalender Islam (hijriah qamariyah), karena sama-sama mengawali tahun baru pada tanggal 1 Muharram meski berbeda nama, yang sejatinya juga merupakan olahan dari nama bulan Arab.

[ads1]

Nama Muharam diubah dengan Suro, berasal dari Asyura, (‘asyrah’ atau 10), tanggal monumental yang dikenang sebagai tragedi pembantaian al-Husain, cucu Nabi saw.

Sampai awal abad ke-20 kalender Hijriah masih dipakai oleh kerajaan-kerajaan di nusantara. Bahkan raja Karangasem, Ratu Agung Ngurah yang beragama Hindu, dalam surat-suratnya kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda Otto van Rees yang beragama Nasrani, masih menggunakan tarikh 1313 Hijriyah (1894 Masehi).

[ads1]

Meski melupakan kalender sendiri menyisakan ironi, merayakan pergantian tahun apa saja bukanlah sesuatu yang buruk. Hanya saja, mestinya ia disambut dengan evaluasi, perencanaan dan tekad perbaikan, bukan dengan berjingkrak-jingkrak, mengganggu ketentraman, mengotori jalan dengan sampah terompet dan menghamburkan BBM.

Read more