TAK PERLU OVER RESPONSIVE

TAK PERLU OVER RESPONSIVE
Photo by Unsplash.com

Jangan menanggapi juga membagikan berita simpang siur seputar peristiwa apapun yang belum jelas faktanya dengan mengandalkan sebuah sumber atau bekal data yang tak cukup valid.

Di zaman sekarang ada truth dan ada pula post truth. Ada berita sebuah peristiwa dan ada berita tentang sesuatu yang dianggap sebagai peristiwa. Maraknya perbincangan tentang sebuah isu kadang dianggap oleh sebagian orang sebagai parameter otentisitas.

Kadang orang atau sekelompok orang yang pandangan dan aksi-aksinya anda benci karena kerap menimbulkan kekacauan dan melakukan pemaksaan keyakinan tak mesti selalu salah dalam sebuah perkara dan tak niscaya menjadi pihak antagonis dalam sebuah peristiwa.

Kadang pula pihak yang kerap anda dukung karena kesamaan pandangan melakukan kesalahan meski mungkin tujuannya mulia.

Hindari penyemuan dan pemutlakan dalam ranah relativitas, tak perlu over responsive. Tak perlu pula meniru ekstremitas pihak yang justru anda kecam karena ekstremitasnya. Akal sehat berada di atas semua mindset dan pemihakan subjektif. Pecinta dan pejuang keadilan lebih wajib menegakkan keadilan atas diri sendiri, termasuk pikiran dan sikapnya. Abstain kadang lebih menyehatkan

Read more