Takut Tertangkap Media, 2 Wanita Muslim Dilarang Duduk Belakang Obama
Dua wanita muslim dilarang duduk di belakang podium yang akan dipakai Barack Obama untuk berpidato. Mereka dilarang oleh relawan kampanye Obama. Tujuannya, untuk mencegah kerudung yang dikenakan kedua wanita itu terlihat bersama Obama di televisi atau saat difoto oleh media.
Insiden ini terjadi saat Obama berkampanye di Detroit, AS, seperti dilansir situs berita Politico, Kamis (19/6/2008).
Kedua wanita pendukung Obama itu kesal dan kecewa dengan perlakuan yang mereka terima di event kampanye itu. Namun kubu kampanye Obama telah meminta maaf kepada kedua wanita itu.
"Ini tentu saja bukan kebijakan kampanye. Ini ofensif dan bertentangan dengan komitmen Obama menyatukan semua warga Amerika dan pastinya bukan kampanye seperti ini yang kami jalankan," kata juru bicara Obama Bill Burton.
"Kami minta maaf sedalam-dalamnya atas perilaku relawan-relawan itu," imbuhnya.
"Saya datang untuk mendukung dia (Obama), tapi saya merasa dibedakan dengan orang yang seharusnya membawa perubahan ini," cetus Hebba Aref, pengacara berusia 25 tahun, salah satu wanita muslim yang merasa kesal dengan perlakuan relawan kampanye Obama.
"Pesan yang saya pikir disampaikan pada kami adalah mereka tidak ingin dia (Obama) terkait dengan muslim atau para pendukung muslim," imbuhnya.
Sebenarnya merupakan hal biasa kalau dalam kampanye kandidat jika para staf lebih dulu memilih sejumlah pendukung dari kerumunan orang untuk merefleksikan pesan kandidat. Wajah orang-orang inilah yang nantinya akan muncul di televisi dan foto-foto yang dijepret media.
Misalnya saja, ketika Obama memenangi pemilihan pendahuluan Demokrat di North Carolina. Saat itu Obama berhasil meraih kemenangan meski kemampuannya untuk berhubungan dengan para pemilih kulit putih diragukan. Untuk menangkis keraguan itu, Obama berdiri di depan sekelompok wanita berkulit putih yang melambaikan bendera kecil Amerika. (detikcom, 19/06/2008 09:50 WIB )