"TALK ONLY, NO ACTION"
Kebanyakan orang tak membedakan pikiran dengan pemikiran. Padakan pemikiran adalan bentuk kata benda infinitif (masdar) dari kata kerja berpikir dan memikirkan.
Pola ini mirip dengan pemukulan yang merupakan kata benda infinitif dari kata kerja memukul. Sedangkan pikiran adalah buah dari berpikir dan memikiirkan seperti pukulan yang merupakan buah pemikiran. Pemikiran bersumber dari subjek yang berpikir, sedangkan pikiran bersumber dari objek yang dipikirkan.
Kebanyakan orang juga membedakan antara berbuat atau tindakan dan berpikir atau pemikiran. Karenanya, orang yang berpikir, merenung tidak dianggap sebagai orang tak beraktivitas. Akibat anggapan umum ini, filsuf, pemikir, perenung dan semacamnya kerap dicap "talk only, no action."
Seseorang yang menduduki posisi eksekutif dianggap sebagai pelaksana yang seolah bertindak tanpa berpikir, padahal melaksanakan tugas juga diawali dengan berpikir.
Anggapan ini bersumber dari pembatasan perbuatan pada gerak fisikal. Padahal gerak dapat dibagi tiga, gerak fisikal dan metafisikal. Gerak metafisikal bermacam dua, yaitu gerak intelektual dan gerak emosional.
Sebenarnya yang perlu diperhatikan ialah ;
- Setiap perbuatan (fisikal) dimulai dengan pemikiran meski mungkin sangat cepat dan mungkin salah. Gerak tanpa diawali dengan berpikir adalah gerak pasif yang hanya dialami benak mati. Makan, minum dan aktivitas lainnya yang terlihat sebagai perbuatan fisikal pada hakikatnya adalah buah dari berpikir. Namun terlihat sebagai perbuatan fisikal karena rutin, maka proses berpikir yang mengawalinya sangat cepat.
- Berpikir adalah sebuah perbuatan. Karena itu, berpikr dimasukkan dalam kelompok kata kerja dengan awalan "ber" (berpikir) tanpa penyebutan objek tertentu atau awalam "me" (memikirkan) dengan penyebutan sebuah objek.
- Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa perbuatan khas manusia hanyalah berpikir. Makan, minum, tidur, melakukan reproduksi dan lainnya dilakukan juga oleh selain manusia, yaitu tumbuhan dan hewan.
- Berbicara atau berkata melalui ucapan dan tulisan merupakan aksi intelektual rasional, karena kata merupakan simbol pikiran. Karena itulah, dalam filsafat, manusia didefinisikan sebagai "homo sapiens", yang berarti "manusia yang bijaksana" atau "manusia yang berpikir." Salah satu ciri khas manusia adalah kemampuan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa untuk mengekspresikan ide dan perasaannya.
Sebagian besar filsuf meyakini bahwa berpikir merupakan proses internal berupa pemrosesan informasi, analisis, evaluasi, dan pembentukan ide. Berkata atau berbicara atau berkata dapat dianggap sebagai ekspresi dari proses berpikir.
Singkatnya, berpikir adalah perbuatan.