Beberapa tank Israel menerobos wilayah selatan Jalur Gaza Selasa (18/11) dan disambut oleh tembakan mortir dari milisi Palestina. Kedatangan beberapa tank ini meningkatkan aksi kekerasan yang meretakkan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Pasukan Israel dan Hamas terlibat gencatan senjata dalam 2 pekan terakhir setelah hampir 5 bulan situasi regional relatif tenang. Gencatan senjata yang dicapai pada 19 Juni lalu akan habis masa berlakunya bulan depan. Baik Israel maupun Hamas diperkirakan akan mendikte klausul yang lebih menguntungkan apabila kesepakatan gencatan senjata diperbaharui.
Beberapa tank Israel yang dikawal oleh buldoser dan jip militer menerobos hingga setengah kilometer wilayah Jalur Gaza. Ini merupakan manuver darat pertama yang dilancarkan oleh militer Israel dalam sepekan ini.
Tank-tank Israel itu tak merespon serangan bersenjata Palestina. Militer Israel menggambarkan aktivitas itu sebagai operasi rutin untuk menemukan bahan peledak di pagar perbatasan di selatan Jalur Gaza.
Kelompok milisi menembakkan mortir dan roket ke pasukan Israel. Namun, dua mortir yang ditembakkan ke pasukan Israel itu tak sampai menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan materi.
Sekitar 17 milisi tewas sejak gencatan senjata mulai tak dihiraukan. Sejak saat itu, menurut militer Israel, milisi telah menembakkan 140 roket dan mortir ke wilayah Israel.(Kompas)
