TENDENSI-TENDENSI IMAN
Karena merasa hidup bahagia, percaya Tuhan dan percaya bahwa Tuhan memilihnya untuk dibahagiakan di tengah orang-orang yang sengsara. Itu wajar. Mereka merasa sebagai hamba-hamba istimewa yang dimanjakan Tuhan.
Karena merasa hidup sengsara, tak percaya Tuhan. Menurutnya, andai Tuhan ada, Ia pasti membahagiakan dirinya. Ini bisa dipahami. Genk ngambek ini mulai banyak.
Karena merasa hidup sengsara justru percaya Tuhan. Karena percaya Tuhan, percaya bahwa Tuhan akan membahagiakan dirinya kelak dalam kehidupan kedua. Ini agak aneh, karena sebagian orang bahagia di kehidupan pertama juga percaya Tuhan akan membahagiakan dirinya kelak pada kehidupan kedua. Rombongan "hamba-hamba tiri" ini adalah penguasa arus utama.
Bukan karena merasa hidup bahagia atau merasa hidup sengsara, tapi karena kesadaran eksistensi, dia percaya Tuhan. Dia justru percaya bahwa kepercayaan kepadaNya adalah kebahagiaan sejati dan tunggal. Inilah kaum pinggiran yang keluar dari antrian panjang.