Malam minggu penting bagi jomblo. Tapi jomblo gadungan bisa bikin jomblo tulen jadi jomblo lapuk.
Jomblo lebih berpelung jadi relijius karena “tiada sekutu baginya”.
Jomblo berpeluang jadi filosof karena punya banyak waktu utk merenung.
Jomblo tak pernah sendirian karena sepi selalu menemaninya.
Jomblo mungkin bisa lebih bersikap objektif karena bebas confict of interest.
Kelak di akhirat setiap manusia dibangkitkan sebagai jomblo-jomblo yang sibuk dengan urusan dan report hidupnya di dunia masing-masing.
Manusia lahir sebagai jomblo, mati sng jomblo dan bangkit di akhirat sebagai jomblo. Kejombloan adalah substansi. Kebersamaan adalah aksiden.
Tapi kita dianjurkan untuk meminta kepada Allah “jangan biarkan aku sendirian”.
Yang pasti, jomblo itu “la syarika lah”
Sebagian besar dijomblokan bukan menjomblokan diri. Karena itu, jangan dicemooh!
Malam senin yang dikawal hujan rintik-rintik mungkin bisa menggambarkan dua situasi kontras jomblo dan non jomblo.