Dosa kezaliman yang tak termaafkan dapat dijadikan deposito pahala bagi yang terzalimi atau atau pengapus dosanya.
“Menzalimi Tuhan” dengan menzalimi hambaNya adalah dosa yang “agung”. Mengkafirkan dan menyesatkanya adalah dosa yang “sangat agung”.
Dosa merampas ketenangan orang lain tidak akan bisa dihapus dengan ibadah dan doa diatas sajadah seumur hidup kecuali dimaafkan oleh korban.
Mengucapkan “aku mencintaimu” supaya dia mempercayainya lalu menyerahkan diri dan kehormatan kepada dirinya hanya untuk dijadikan objek kesenangan, bukan karena benar-benar mencintainya adalah kezaliman yang serius.
Lebih elegan berterus terang menyukainya atau bahkan mengaku tertarik untuk bersenang-senang daripada membohonginya dengan cinta palsu.
“KEZALIMAN TERHADAP TUHAN”
