TERKURUNG DALAM RUANG (Bagian 1)

TERKURUNG DALAM RUANG (Bagian 1)
Photo by Unsplash.com

Sejak detik-detik pertama lahir tubuhnya merasakan sebuah benda menyentuhnya, sebuah tangan menggendongnya, lalu telinganya mendengar suara, selanjutnya hidungnya mencium aroma, kemudian matanya menangkap benda tak bergerak dan benda bergerak. Dengan indera, dia menemukan ruang kecil sebagai kotak berdinding yang berisikan suara, aroma dan warna.

Saat keluar dari ruang kamar RS bersalin dia menemukan ruang lebih dan dia menangkap aneka suara, ragam aroma dan bermacam warna. Dalam ruang yang lebih besar itu saat menatap ke ke depan dia menemukan bumi yang lebar dengan aneka hutan, gunung, laut, sungai, dan beragam benda-benda bergerak, yang berjalan tegak di kota, yang hidup di selokan dan di hutan dan sebagainya.

Saat mendongak dan menatap ke atas dia menemukan langit dengan awan, bintang, planet dan segala benda yang bertabur di dindingnya. Makin banyak yang tertangkap oleh inderanya, makin banyak pula citra ragam benda yang tertayang di layar benaknya dan mengisi slot memorinya.

Dia beranjak dan mulai menjelajahi ruang demi ruang lalu menemukan setiap ruang yang dijelajahinya berada dalam ruang lebih besar, alam konkret yang disebagai benda. Dia berusaha menyelidiki dengan inderanya sesuatu di balik benda itu untuk mencaritahu adakah sesuatu yang tak meruang. Namun lagi-lagi ia hanya menemukan semua yang terinderakan berada dalam ruang. Diapun memastikan ruang besar itu sebagai benda semata.

Meski penasaran, inderanya tak mampu menjangkau luar ruang. Dia putus asa dan menyimpulkan bahwa yang tak terinderakan pastilah bukan ruang.

Setelah menyadari bahwa inderanya hanya menjelajahi ruang dan hanya menangkap benda-benda, dia memastikan ruang dengan aneka benda di dalamnya itulah realitas semata yang juga disebut fakta, kenyataan, kebenaran dan eksistensi atau wujud.

Setelah menyimpulkan bahwa benda itu adalah realitas, fakta dan eksitensi, dia menganggap apapun yang tak meruang dan tak terinderakan sebagai tiada.

Selanjutnya dia melihat segala sesuatu dalam bingkai ruang. Itulah pandangan dunia yang menjadi mindsetnya.

Read more