TERLANJUR BERTUHAN
Bila tak pernah menemukan sesuatu dengan indera tapi meyakininya real, mungkin dia mengkhayalkannya dengan bekal citra realitas yang telah diinderakannya. Lalu bagaimana banyak orang mengimani eksistensi Tuhan padahal tak menemukannya dengan indera dan tak bisa membayangkannya?
Bila tak bisa dipikirkan karena sumber pikiran adalah realitas sensualnya dan tak bisa dikhayalkan karena bahan imaginasi adalah hasil penggabungan beberapa citra sensual, bagaimana sesuatu yang tak terjangkau oleh indera dan rasio bisa diimani?
Bila tak bisa dipikirkan karena sumber pikiran adalah realitas sensualnya dan tak bisa dikhayalkan karena bahan imaginasi adalah hasil penggabungan beberapa citra sensual, bagaimana sesuatu yang tak terjangkau oleh indera dan rasio bisa diimani?