Suratkabar Haaretz menyarankan agar tentara Israel segera meninggalkan Gaza karena berlanjutnya serangan roket-roket ke wilayah Israel bahkan makin jauh jangkauannya menunjukkan bahwa Hamas dan milisi perlawanan lainnya telah mempersiapkan diri antisipasi militer dengan matang, meski suplai senjata telah berakhir.
Televisi al-Alam mengutip media-media Rezim Zionis Israel melaporkan, akibat serangan sebuah roket pejuang Palestina ke kota Ashkelon 14 warga permukiman zionis ini cedera. Televisi al-Alam tidak menyebut perincian serangan ini.
Masih dari televisi al-Alam, akibat meningkatnya tembakan roket para pejuang Palestina ke permukiman zionis Eshkol, para pejabat Israel meliburkan sekolah-sekolah di daerah ini.
Sementara itu al-Alam hari Sabtu malam (10/01) melaporkan bahwa para pejuang Palestina berhasil menembakkan sebuah roket Grad yang mengenai sebuah pangkalan udara Rezim Zionis Israel yang berjarak 50 kilometer dari Jalur Gaza.
Serangan roket ini merupakan yang pertama kalinya dengan jarak tempuh sejauh itu, sekaligus membuktikan kemampuan para pejuang Palestina membalas setiap serangan brutal militer Israel.
Sementara itu, pakar strategi Brigadir Jenderal Muhammad Abbas mengatakan, dengan meningkatkan jangkauan roket-roketnya para pejuang Palestina mampu menyerang hingga pusat Palestina pendudukan. Kemampuan mereka ini membuat Rezim Zionis Israel kebingungan. Brigjen Muhammad Abbas kepada televisi al-Alam mengatakan, Israel sebelum menyerang Jalur Gaza membayangkan bahwa jangkauan roket-roket para pejuang Palestina hanya 10 hingga 22 kilometer dan hanya akan menjangkau daerah-daerah sekitar Gaza dengan jarak 10 hingga 15 kilometer. Muhammad Abbas menambahkan, Rezim Zionis Israel kini tidak lagi percaya akan keterbatasan jangkauan roket para pejuang Palestina. Karena jangkauan roket-roket mereka telah melebihi jarak 40 hingga 50 kilometer. Itu artinya mayoritas daerah-daerah permukiman zionis di Palestina pendudukan berada dalam target roket para pejuang Palestina.
Brigjen Muhammad Abbas tetap menilai roket-roket para pejuang Palestina hanya untuk membela diri dan mengatakan bahwa roket-roket para pejuang Palestina hanya senjata strategis demi mempertahankan diri. Sembari menyebut klaim Israel yang telah menghancurkan 80 persen target-target militer yang telah ditentukan di Gaza Muhammad Abbas mengatakan, berlanjutnya tembakan roket-roket ke daerah-daerah Palestina pendudukan membuktikan bahwa dua tujuan yang diumumkan Israel; melemahkan Hamas dan menghentikan tembakan roket telah gagal. Masalah ni menunjukkan bahwa operasi militer Israel di Gaza menemui kegagalan.(sumber irib dan aljazeera)