Indonesia menjadi negara satu-satunya di antara 15 anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyatakan tidak mendukung sanksi tambahan bagi Iran dengan menyatakan abstain saat pemungutan suara terhadap rancangan resolusi tentang Iran, Senin siang waktu setempat atau Selasa WIB.
Tiga negara yang menjadi anggota tidak tetap DK PBB, Libya, yang sebelumnya dikenal sangat anti Amerika dan sahabat Iran, Vietnam, Libya dan Afrika Selatan akhirnya mengubah rencana sikap abstain dengan sikap setuju terhadap resolusi penambahan sanksi atas Iran, setelah dirayu oleh Inggris, Perancis dan Amerika Serikat.
Dalam pemungutan suara yang dipimpin Duta Besar Rusia untuk PBB di Markas Besar PBB Vitaly Churkin, New York, hanya juru runding Indonesia Marty Natalegawa yang mengacungkan tangan saat Churkin bertanya dalam sidang,”Adakah yang abstain?”.
Dalam sidang itu, Dubes Marty juga mempertanyakan sanksi tambahan DK-PBB apakah hal itu merupakan pendekatan yang paling bijaksana dalam menumbuhkan kepercayaan antara Iran dan Dewan Keamanan –isu yang dilihat Indonesia justru sebagai inti permasalahan.
Sebelumnya Duta Besar Iran untuk PBB Mohammad Khazaee mengulangi lagi permintaan Teehran agar Indonesia mendukung posisi Iran. ”Indonesia merupakan bangsa muslim yang besar dan kita memiliki hubungan sejarah yang sangat erat. Kami berharap Indonesia akan mendukung dan menyambut kerjasama baik yang telah diberikan Iran kepada IAEA dan hak Iran untuk memiliki program nuklir untuk tujuan damai,” kata Khazaee.
Ahmadinejad, sebelum meninggalkan Bagdad dalam kunjungan 2 hari ke Irak, menegaskan bahwa sanksi tambahan tidak akan mengendurkan tekad negaranya menuntaskan program nuklir untuk tujuan damai.
Salut untuk Indonesiaku. Semoga Iran menularkan teknologi nuklirnya untuk Tanah Air kita.