The Golden Compass: Gereja sebagai Sarang Manipulasi?

The Golden Compass: Gereja sebagai Sarang Manipulasi?
Photo by Unsplash.com

Mumpung belum memasuki bulan keprihatinan, Muharam, saya ingin mengulas sebuah film yang dianggap melecehkan agama Krsiten. Benarkah?

2089200722_8a10b8370d_o.jpg

Setelah Passion of the Chris, The Da Vinci Code dan Harry Potter, kini sebuah film kolosal fantasi ala Lord of The Rings berjudul The Golden Compass menuai kontroversi dan kecaman.

Film yang diadaptasi dari novel laris Northern Lights karya Philip Pullman, yang mengaku tidak beragama ini, dianggap oleh kalangan Kristen konservatif di Amerika dan Eropa sebagai melecehkan Kristen. Karena itu, sebelum diluncurkan, organisasi Catholic League for Religious and Civil Rights yang bermarkas di New York telah melancarklan kampanye pemboikotan.

Tentu saja orang-orang yang terlibat dalam pembuatannya, seperti Chris Weitz, sutradara, dan si blonde, Nicole Kidman, membantah anggapan tersebut.

Rupanyaajakan boikot tersebut malah mengundang penasaran. Hasilnya, film yang dibintangi juga oleh James Bond anyar, Daniel Craig, itu pada hari pertama pemutarannya langsung bertahta di urutan teratas Box Office, sebagaimana diberitakan oleh CNN dan movieweb.com. Makanya pengarang Katolik, Sandra Miesel menyesalkan kampanye tersebut."Protes hanya memberikan film dan novel tersebut publisitas tambahan," katanya.

Sisi kontroversial utama film ini adalah sosok pendeta jahat bernama Magisterium, yang semula adalah salah satu istilah khas Gereja. Dia kerap menculik anak-anak yatim piatu di seluruh Inggris dan mengirim mereka ke tanah tak bertuan di daerah utara untuk dijadikan bahan eksperimen mengerikan. Magisterium mengklaim sebagai lembaga tersebut yangberhak memonopoli kebenaran. Karena ia, berusaha menutup agar tidak ada yang mempercayai keberadaan alam-alam lain di luar Magisterium.

Sisi kontroversial lain yang menjadi sorotan dalam Golden Compass adalah pemilihan gadis kecil berusia 12 Lyra Belacqua (Dakota Blue Richards) yang beperan sebagai sebagai lakon petualangan. Dengan menggunakan kompas ajaibnya, dia bertekad untuk menyelamatkan sahabatnya dari kaum The Gobbler. Sejumlah tantangan harus dihadapinya. Dalam petualangan itu, ia bertemu dengan sederetan karakter-karakter aneh, termasuk mendapat prajurit setia beruang kutub yang diisi suaranya oleh Ian McKellan, si pemeran magnito dalam trilogi X-Man dan salah satu tokoh utama dalam Lord of The Rings.

Kampanye itu direspon oleh New Line. Untuk mengurangi segala kontroversi, Chris Weitz, menyatakan bahwa ia telah memotong segala isi yang mengandung kontroversi agama.

Akibat dari penyuntingan tesebut, The Golden Compass, menjadi film yang lebih komersial dan kehilangan banyak ciri khasnya. Meski demikian, beberapa adegan di dalamnya masih mengisyaratkan sikap anti agama.

Tapi, pelecehan Barat terhadap agama, baik Islam maupun Kristen, memang tidak bisa dibenarkan, meski dibungkus dengan alasan seni. (diolah dari beberapa sumber).

Read more