Kamis warga keturunan Tionghoa merayakan Imlek atau Tahun Baru Cina 2559. Tahun baru yang dinaungi shio tikus ini dipercayai akan membawa kemakmuran.
Tapi, di tahun ini juga banyak pejabat yang masuk bui lantaran tersandung kasus korupsi.
“Tahun tikus seperti Hakim Bao, ini lebih banyak orang yang akan terjerat kasus hukum dan korupsi dan sikap menyimpang,” ujar Ketua Umum Yayasan Lestari Kebudayaan Tionghoa Indonesia (YLKTI) Suhu Acai yang ditemui di kediamannya di Perumahan Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (7/2/2008).
Menurut Suhu Acai, para koruptor dan pelanggar hukum harus diadili, karena telah menyengsarakan rakyat. “Ini harus diadili, karena mereka yang sudah dapat jabatan dan kesempatan bagus, malah korupsinya gede-gedean. Di tahun tikus banyak pejabat yang terjerat,” jelasnya.
Pria berambut gondrong ini pun juga ikut memprediksikan kondisi pemerintah SBY. Menurutnya, negara kian tahun memang bertambah miskin, walau, pemerintah SBY sangat berkeinginan adanya kesejahteraan bagi rakyatnya.
“Tapi prosesnya sangat lama, artinya benang-benang kusut harus dibukain pelan-pelan,” ujar Suhu Acai.
Dalam kesempatan itu, Suhu Acai juga meminta kepada masyarakat yang merayakan Imlek secara tidak berlebihan. Ia menyarankan, rezeki yang diperoleh sebaiknya disalurkan untuk kegiatan amal dan membantu masyarakat lainnya yang kekurangan atau terkena bencana alam.
Sementara tentang karakteristik Shio Tikus, Suhu Acai menambahkan, shio ini merupakan urutan pertama dari 12 shio yang dikenal masyarakat Tionghoa. Di mana Shio Tikus yang berelemen tanah ini memiliki sifat licik dan belari cepat, serta banyak ketidakberuntungan di sektor pertanian.
Secara umum, tikus tanah ini akan membawa keberuntungan bagi mereka yang bershio naga, ayam, anjing, ular dan kambing. Sedangkan shio yang bernasib buruk adalah shio kuda, macan, tikus, kelinci dan monyet.
Untuk shio kerbau nasibnya netral walau harus berhati-hati terhadap perselisihan rumah tangga. Shio babi akan mendapat banyak rezeki, namun rentan tehadap penyakit. (detikcom)
