Tolak Demokrasi, Ba’asyir Keluar dari MMI

Tolak Demokrasi, Ba’asyir Keluar dari MMI
Photo by Unsplash.com

Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Abu Bakar Ba`asyir menyatakan mengundurkan diri dari organisasi tersebut, karena adanya ketidakcocokan dalam sistem kepemimpinan yang berjalan.

"Menurut keyakinan saya, Majelis Mujahidin merupakan suatu institusi perjuangan Islam yang sistem kepemimpinannya justru tidak dikenal dalam ajaran Islam," katanya kepada wartawan di kediamannya di Kompleks Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo.

Ba`asyir mengaku memiliki pandangan yang berbeda dengan sejumlah pengurus MMI, sehingga memutuskan untuk keluar dari organisasi tersebut.

Menurut dia, sistem perjuangan serta tujuan dibentuknya MMI sebenarnya sudah benar. Namun, ia menilai sistem kepemimpinan yang diterapkan masih menggunakan sistem demokrasi.

Seharusnya, lanjut dia, sesuai dengan ajaran Islam, maka sistem kepemimpinan MMI yaitu sistem Jamaah dan Umamah.

"Saya mengajak segenap pengurus dan anggota MMI untuk kembali pada sistem kepemimpinan yang Islami. Namun justru mendapat penolakan dari sejumlah pengurus dan anggota, yang tampaknya belum dapat diselesaikan secara internal," kata pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki tersebut.

Ia mengungkapkan, sejak diangkat sebagai Amir Mujahidin, sebenarnya kekeliruan dalam sistem kepemimpinan ini telah terjadi.

Dengan semangat untuk memperbaiki kekeliruan tersebut, ia bersedia menerima jabatan tersebut untuk sementara.

Ia juga menyatakan tidak menutup kemungkinan untuk kembali masuk dalam MMI, jika sejumlah hal yang dinilainya keliru telah kembali ke sistem yang benar.

Karena menilai MMI telah melenceng dari sunah Nabi dan peringatan Ba'asyir tidak dihiraukan maka dia memilih mundur. Selanjutnya dia akan mendirikan oganisasi baru yang dinilai lebih murni menerapkan aturan berorganisasi secara Islam karena dia berkeyakinan akan berdosa jika ada lebih dari tiga orang muslim yang tidak bergabung mendirikan jamaah (organisasi).

Menurutnya paling lambat 17 Ramadhan nanti, organisasi itu baru itu sudah akan dideklarasikan. Yang bergabung di dalam organisasi itu adalah para aktifis muslim dan juga para mantan anggota MMI yang telah menyadari bahwa sistem organisasi yang diterapkan MMI telah melenceng dari sunah Nabi.

"Saat ini sedang dilakukan pertemuan-pertemuan intensif untuk pembentukan organisasi baru itu. Namanya juga sedang ditimbang-timbang. Di antara alternatif nama yang sudah muncul adalah Jamaah Anshorullah, Jamaah Anshorussunah, Jamaah Muslimin Anshorullah, Jamaah Anshoruttauhid dan lain-lainnya," kata Ba'asyi

Untuk sementara, jabatan Amir MMI akan dijabat oleh Ustadz M.Tholib, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil amir, hingga Kongres MMI berikutnya digelar.

Read more