Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, batal berkunjung ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri konferensi mengenai keamanan nuklir, Kamis 8 April 2010. Konferensi mengenai nuklir itu akan digelar selama dua hari mulai Senin pekan depan di Washington.
Keputusan itu diambil Netanyahu setelah mengetahui bahwa Mesir dan Turki berniat akan mengangkat isu non-proliferasi nuklir. Media-media Israel memberitakan bahwa ada kekhawatiran bahwa Mesir dan Turki akan menuntut Israel untuk menandatangani Traktat Non-Proliferasi nuklir (NPT).
Bersama India, Pakistan, dan Korea Utara, Israel merupakan satu dari empat negara yang belum menandatangani NPT. NPT telah ditandatangani oleh 189 negara.
“Perdana Menteri telah memutuskan untuk membatalkan kunjungan ke Washington untuk menghadiri konferensi nuklir pekan depan, setelah mengetahui bahwa beberapa negara, termasuk Mesir dan Turki berencana untuk mengatakan bahwa Israel harus menandatangani NPT,” kata seorang pejabat senior pemerintah Israel seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC.
Israel sendiri tidak pernah membenarkan ataupun menyangkal tuduhan kepemilikan senjata nuklir. Kehadiran Netanyahu dalam konferensi akan digantikan oleh Menteri Energi Atom dan Intelijen, Dan Meridor. Lebih dari 40 negara akan hadir dalam pertemuan yang fokus pada pencegahan penggunaan senjata nuklir oleh kelompok militan.
• VIVAnews