Tuhan itu satu. SelainNya beragam. Keberagaman adalah ciri makhluk. Menolak keragaman bisa dianggap “tuhan swasta”.
Beberapa kali di negeri ini terjadi pembunuhan massal tapi berlalu begitu saja.
Sekecil apapun kezaliman dampaknya akan besar dalam rangkaian kausalnya. Demikian pula kebaikannya.
Dampak kezaliman dan kebaikan sekecil apapun pasti besar dalam rangkaian kausalnya.
Ralat!
Toleransi tak niscaya membenarkan keyakinan dengan orang yang berbeda. Toleransi adalah etika krendahan hati untuk menerima orang yang beda keyakinan.
Memaknai realitas bukan realtas itu se Agama dan Tuhan adalah realitas yang bisa diimani secara objektif/eksistensial/mutlak & subjektif/esensial/nisbi.
Agama yang mutlak adalah wahyu dan ilmu Tuhan yang abadi dalam kesucian. Agama yang relatif adalah produk konsepsi. Agama relatif itulah mazhab.
Manusia (kecuali yang suci) memaknai realitas, Tuhan dan agama dengan konsepsi subjektif dan supaya tidak absurd, persepsi harus logis. Itulah kebenaran nisbi.
Manusia yang sadar akan kenisbian ilmu dan persepsinya tidak akan memutlakan kebenaran yang diakui dan dianutnya. Itulah kerendahan hati termulia.
Kerendahan hati karena sadar kenisbian meniscayakan tauhid mutlak, yaitu iman bahwa Dialah satu-satunya yang satu. Inilah yang melahirkan toleransi filosofis.