TRAGEDI LOGIKA

TRAGEDI LOGIKA
Photo by Unsplash.com

Akhirnya kecerdasan tersungkur di depan keindahan. Dominasi ditentukan oleh kerling mata dan gemulai bibir. Gempa di sekitar jantung. Tragedi logika.

Akhirnya stoa-stoa itu runtuh. Konsep-konsep dan semua argumen megah itu berguguran berserak bak remah rengginang diterjang badai estetika. Tragedi logika.

Logika, etika dan estetika harus berjalan berurutan. Tak perlu ada yang dikalahkan. Kebenaran, kebaikan dan keindahan adalah manifes-manifes kesempurnaan.

Pandangan yang logis, perbuatan yang etis dan penampilan yang estetis adalah ciri manusia berakal sehat.

Read more