'Truth Claim' Vatikan
Pernyataan Vatikan yang dikeluarkan pada hari Selasa, (10/7) menimbulkan kemarahan para pemimpin Kristen Qibti di Mesir, bahkan sebagian dari mereka tidak mengakui gereja Katolik.
Pemicu masalah ini adalah pernyataan yang disiarkan oleh Pusat Pengkajian Kyakinan dan Keimanan di Vatikan yang menyebutkan bahwa keimanan kaum Kristen yang berada di luar gereja Katolik tidaklah sempurna dan tempat-tempat peribadatan ortodok tetap dianggap gereja, akan tetapi memiliki kecacatan, karena tidak mengakui Paus sebagai pemimpin dan cacat ini lebih para jika dibandingkan dengan kecacatan yang mengidap Protestan. Adapun gereja-gereja lain telah kehilangan prinsip-prinsip yang dianggap sebagai hal yang amat penting oleh Katolik, maka gereja-gereja itu tidaklah bisa dikatakan gereja menurut bahasa, akan tetapi merupakan "perkumpulan" seminar.
Pernyataan inilah yang menyebabkan timbulnya kemarahan dan upaya "pembalasan" oleh para pemimpin Protestan di seluruh dunia. Dan para pemimpin Kristen di Mesir ikut menolak pernyataan Paus Benekdiktus XVI tentang keutamaan gereja Katolik Romawi atas gereja-gereja lain dan menganggapnya sebagai gereja Kristen yang sebenarnya dan satu-satunya jalan keluar.
Dr. Andre Zakki ketua komunitas Anglikan Mesir menyebutkan, jika gereja Katolik tidak mengakui gereja-gereja lain maka gereja-gereja lain juga berhak untuk tidak mengakui gereja Katolik. Ia menyebutkan bahwa Vatikan telah menggunakan pendangan yang sempit terhadap masalah ini.
Dalam kesempatan yang sama pendeta Salib Matta, anggota Milli Mejelis Umum Qibti Ortodok, juga berkomentar, bahwa Gereja Ortodok di Timur adalah orisinil dan tidak menentang keyakinan Kristen yang orisinil, Katoliklah yang telah menyimpang dari ortodoksi yang lurus dan telah melenceng dari keimanan. [Sumber: Al-Arabiya/Toriq/www.hidayatullah.com]