TUHAN YANG PEMAAF

TUHAN YANG PEMAAF
Photo by Unsplash.com

Anda seperti saya yang mungkin sangat rajin memproduksi kesalahan, adalah manusia biasa. Kesalahan adalah kemestian. Justru aneh bila tak melakukan kesalahan. Agama dihadirkan untuk memperbaiki kesalahan.

Secara sosial, anda bisa dianggap menempati posisi khusus karena kebesaran nama ayah anda yang tak tergantikan oleh siapapun di Tanah Air ini. Mungkin karena beban historis itu, anda terdorong untuk menyadarkan kita tentang mulianya menjaga karunia Indonesia dengan melawan ekstremisme agama, meski cara yang anda pilih terkesan ekstrem pula.

Di antara orang-orang yang hemat kebaikan dan boros keburukan ada orang-orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain karena sadar bahwa mereka bisa melakukan kesalahan yang sama atau seperti itu atau bahkan lebih berat dari itu, meski tak dipersoalkan.

[ads1]

Bila agama adalah milik Tuhan, mintalah maaf kepadaNya. Meminta maaf kepada para penganutnya adalah tindakan yang mulia.

Anda hanya dianjurkan meminta maaf, bukan mendapatkan maaf. Sebagaimana Anda juga dianjurkan memberikan maaf, bukan menanti orang meminta maaf.

Anda dianjurkan meminta maaf atas perbuatan yang mungkin melukai hati orang lain, meski mungkin anda tidak merasa bersalah. Ketahuilah, meminta maaf lebih mulia dari memaafkan.

Permohonan maaf dari seseorang yang dianggap menempati posisi lebih tinggi secara sosial adalah perbuatan yang sangat mulia.

Read more