'TUHAN YANG SIBUK'?
Alam diciptakan oleh Tuhan melalui proses dan sistem penciptaan yang dinamis dan berkelanjutan. Gempa dan longsor, adalah proses kealaman. Proses dan sistem itulah ciptaan Tuhan, tapi manusia, sengaja maupun tidak, secara massal maupun individual, merupakan salah satu sebab dalam prosesnya.
Sebagian dari proses kreasi itu disebut bencana karena merenggut nyawa dan merugikan elemen alam lainnya, dan sebagian dianggap sebagai karunia karena menguntungkan. Bencana dan karunia adalah produk persepsi spesies manusia, makhluk yang paling bertanggungjawab terhadap kelestarian dan kerusakan alam.
Al-Quran menegaskan bahwa semua penghuni alam, mulai dari desau angin, gemercik air, kicauan burung sampai gelegar halilintar dan gemeretak gempa adalah orkestra tasbih dan isyarat akan wujud, keagungan dan derma Pemilik Sejati jalal dan jamal.
Sang Kreator selalu punya urusan, Kullu yaumin huwa fi sya’n (Setiap hari Ia dalam urusan). Sang Kreator itu pula yang menegaskan, ‘Telah nampak kerusakan di darat dan laut sebagai ulah tangan manusia.”