Risiko pinjam uang adalah beban malu. Bebannya bertambah beratnya bila tidak mendapatkan respon.
Kadar urgensi, sensitivitas dan efek malu berbeda secara kualitatif bergantung kepada posisi sosial masing-masing orang.
Bagi sebagian, terutama yang secara visual alias secara lahir terlihat oleh banyak orang sebagai individu yang tak punya kesulitan finansial bahkan kerap diminta memberikan bantuan, beban itu mungkin setara dengan kondisi sesak dada seolah sekarat.
Sebagian dari individu-individu ini rela menjalani hidup di titik nadir dan merelakan kehilangan apapun yang dimilikinya ketimbang menyandera diri dalam jasa orang lain.
Selama rumput bisa dibuat tumis, mereka takkan mengisyaratkan situasi darurat yang dialaminya bahkan kepada orang-orang terdekatnya dan membiarkan itu menjadi rahasia bagi dia dan Penciptanya.
Sebagai kondisi psikologis khas manusia malu pada dasarnya adalah buah kesadaran rasional tentang norma hukum, agama atau tradisi yang telah dilanggar. Karena itulah, ia dianggap sebagai salah satu bukti iman.