Villa Mewah buat Mendiang
Merencanakan prosesi pascakematian diri sendiri memang masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat kita. Padahal, salah satu yang pasti terjadi dalam kehidupan ini adalah kematian itu sendiri.
Berangkat dari kepastian itulah, para founder (pendiri) San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes, mewujudkan taman memorial terbesar bergaya Amerika di Karawang Barat. San Diego Hills memang terilhami dari sebuah memorial park di Amerika yang sudah ada sejak tahun 1718.
”Kami percaya bahwa kematian bukanlah akhir. Kehidupan setelah mati adalah indah. Oleh karena itu, kami menganggap bahwa konsep pemakaman yang ada selama ini salah. Sebab, pemakaman pasti identik dengan angker. Hal ini jelas makin menegaskan bahwa kematian itu sangat menyeramkan,” kata Presiden Direktur San Diego Hills Rudy Nanggulangi bak agamawan.
Penjualan lahan makam inimencatat sukses lantaran mampu menjual 11.000 lahan makam atau 75 persen dari total yang ditawarkan.
Pada pembangunan tahap pertama seluas 25 hektare, SDH memiliki tiga kelompok taman makam ("garden"), yakni "Heavenly Garden" (Raudhatul Jannah), yaitu pemakaman untuk kaum muslim dengan letak makam menghadap kiblat, Garden of Creation (Universal) yakni lahan makam untuk penganut Nasrani dengan lahan makam rata dengan tanah serta menggunakan batu nisan mendatar, serta "Garden of Prosperity and Joy" untuk pemeluk agama Budha dengan bentuk bangunan fisik vertikal.
"Data penjualan ini menunjukkan telah terjadinya perubahan paradigma masyarakat dari `at need` atau membeli lahan makam saat anggota keluarga meninggal dunia, menjadi `pre-need` atau membeli lahan makam untuk digunakan saat yang akan datang," kata Rudy Nanggulangi.