VIRALISME

VIRALISME
Photo by Unsplash.com

Belakangan ini banyak orang punya hobi baru. Yaitu menghibur diri sampai terpingkal-pingkal menonton clip video-video candid yang menayangkan adegan-adegan nyata yang konyol mulai dari sapi calon kurban yang berontak persekusi sampai emak2 yang nyelonong masuk ke jalur tol dengan sepeda motor.

[ads1]

Umumnya video-video singkat itu menampilkan salah satu dari dua menu; pertama, manusia yang bertingkah aneh alias tidak rasional; hewan yang justru bertingkah aneh alias rasional bahkan bijak.

Tidak hanya itu, beberapa orang senewen jadi seleb berkat garapan oleh tim kreatif dan ditampilkan dalam clip-clip konyol dan gokil. Tak sedikit beberapa orang sengaja tampil 'ancur' demi menggenjot popularitas dan mengejar target jumlah rviewer alias viral.

Sebagian pemuja viralisme sengaja mengambil peran antagonis dengan menyinyiri Pemerintah soal apapun. Manusia normal menolak negativitas tapi pemburu viralisme justru menganggap itu sebagai cara mendulang keuntungan finansial dan politik.

[ads1]

Beberapa waktu salah satu seleb medsos spesialis nyinyir terhadap Pemerintah dihadirkan dalam sebuah acara talk show terkemuka andalan sebuah televisi. Dia sukses menjadikan celoteh-celoteh asbunnya menarik antipati publik. Pembencinya banyak, tapi penggemar celoteh serampangannya juga banyak. Meski mengesankan diri sebagai relijius ekstrem, ideologi sejatinya adalah viralisme. Norma dan kejujuran serta logika bagi nyinyiris semacam ini tak sepenting jumlah view dan pemasukan dari iklan yang diperolehnya.

Supaya terkesan objektif di mata publik, dikutiplah opini pesanan dan dipilihlah data invalid demi menihilkan hasil kerja keras pihak yg dibenci.

Read more