"WALI SWASTA"

"WALI SWASTA"

Tiba-tiba orang yang hampir seumur hidupnya ngamen dan orkesan dengan lagu-lagu genre tausiyah divonis sebagai wali oleh owner pusat grosir kewalian.

Orang-orang yang mengetahui keagungan makna wali menganggap pewalian orang   yang tak layak sebagai degradasi dan distorsi.

Setiap orang bebas menetapkan kriteria dan menganggp siapapun dan keturunan siapapun sebagai wali juga menetapkan angka dan jumlah wali yang diakui dan dimuliakannya. Bebas menetapkan tak berarti penetapannya benar, malah hampir pasti salah.

Salah satu kata kunci dalam Al-Qur'an Al-Karim adalah kata "wali". Kata ini disebutkan dalam Al-Qur'an Al-Karim dalam berbagai bentuk kata kerja, kata benda, kata sifat, dan kata keterangan. Kata ini berulang kali disebutkan dalam berbagai bentuknya dalam Al-Qur'an Al-Karim sebanyak tiga puluh tiga dan dua ratus kali (233).

Wali punya dua macam tautan. Pertama adalah umat mukminin dan muslimin yang bermakna pemimpin umat penerus otoritas Nabi. Kedua adalah Allah yang berarti kekasih Allah. Karena melaksanakan tugas sebagai pemegang otoritas transenden Allah, maka mereka berhak ditetapkan sebagai kekasih Allah (waliyyullah dan awliya'ullah).

Pengertian primer kata wali adalah pemimpin dengan otoritas vertikal yang telah ditetapkan melalui Nabi termulia. Pengertian sekunder wali adalah wali Allah (yang dicintai Allah).Para pemimpin vertikal yang memegang mandat Allah pastilah wali Allah (yang dicintai Allah). Karena itu, ditetapkan sebagai pemimpin sebagaimana ditegaskan dalam surah Al-Maidah dan dideklarisikam dalam upacara Ghadi Khum.

Semakna dengan wali sebagai pemimpin adalah kata maula. Dalam Al-Mizan disebutkan bahwa "maula"  dimaksudkan dengan makna deskriptif, karena ia memiliki arti "wali." Karena itu, gelar ini diberikan kepada tuan atas hamba dan pemiliknya, karena ia memiliki wewenang untuk mengurusi hamba tersebut.  Allah dianggap sebagai wali karena Dia adalah Pemilik kewenangan dalam mengatur makhluk-Nya  sesuai kehendak-Nya. Allah berfirman, "Tidak ada bagimu selain-Nya seorang wali pun dan seorang pemberi syafaat." (Surah As-Saba' [34]: 23)

Karena itulah, predikat wali bukan pujian untuk seseorang karena diyakini sakti atau lainnya, tapi karena tugas maha berat yang memerlukan potensi yang ditanamkan oleh Allah.

Kewalian bukanlah feedback sebaran konten juga bukan diakui oleh banyak orang. Kewalian bukan predikat yang disematkan tapi ditetapkan berdasarkan SK khusus Tuhan. Seseorang menjadi dokter bukan karena banyak orang yang menganggapnya sebagai dokter tapi karena kemampuannya.

Bila wali dimaknai pemimpin suci, maka hanya Allah yang melantiknya. Bila wali dimaknai kekasih Allah, maka selain Allah dan para kekasihNya tak mengetahuinya secara pasti. Yang jelas, wali Allah berakal jernih, berhati bersih dan berperilaku lebih baik dari rata-rata hamba Allah yang selalu melaksanakan ajaran Allah.

Read more