Skip to main content

Waspadai Rabu Terakhir Shafar…

By February 2, 200913 Comments

Hari Rabu terakhir dalam bulan Shafar diyakini disebagai hari naas. Karena itu, terdapat bermacam riwayat yang menganjurkan dilakukan shalat dua rakaat demi menghindarkan diri dari kenaasaanya, bersedekah dan memabaca sejumlah doa khusus.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Nabi bersabda, waspadailah hari Rabu karena ia hari sial. Diriawayatkan pula, setiap tahun 320.000 bencana turun pada rabu terakhir bulan Shafar. Dianjurkan untuk melakukan shalat dua rakaat dua kali (empat rakaat). Pada setiap rakaat membaca al-fatihah dan surah al-kautsar 17 kali, al-ikhlas 5 kali dan al-nas dan al-falaq masing-masing 1 kali.

Usai shalat, dianjurkan membaca doa sebagai berikut: “Ya Syadid al-quwa, ya Syadid ya Aziz. Dzallat liqudratika jami’u khalqika, ya Mun’im, ya Mukrim, la ilaha illa anta ya Arhamarrahim.

اللهم يا شديد القوى يا شديد المحال يا عزيز ذلت لعزتك جميع خلقك فاكفني شر جميع خلقك يا محسن يا مجمل يا متفضل يا منعم يا متكرم يا كافي يا وافي يا حافظ يا حفيظ ، يا من بيده مقادير كل شيء إليك ألجأ و بك الود وعليك أتوكل فاحرسني بحراس حفظك وحل بيني وبين من ناوأني أدرأ بك في نحره و أعوذ بك من شره فاكفني يا رب بلا إله إلا أنت برحمتك يا أرحم الراحمين وصل اللهم على محمد و آله الطاهرين

Bismilaahir rahmaanir rahiim Wa shallallaahu alaa sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam. Allaahumma yaa syadiidal quwa wa yaa syadidal mihaal yaa aziiza dzallat liizzatika jamiiu khalqika ikfinii min jamiii khalqika yaa muhsinu yaa mujammilu yaa mutafadh-dhilu yaa munimu yaa mukrimu yaa man laa ilaha illa anta bi rahmatika yaa arhamar rahimin wa shallalhu ala Muhammadin wa alihiththahirin.


Allaahumma bisirril hasani wa akhiihi wa jaddihi wa abiihi ikfinii syarra haadzal yawmi wa maa yanzilu fiihi yaa kaafii fasayakfiyukahumul-laahu wa huwas-samiiul aliim. Wa hasbunallaahu wa nimal wakiilu wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahil aliyyilazhiim. Wa shallallaahu taaalaa alaa sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihi wa sallam


Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga shalawat dan salam Allah senantiasa tercurah pada junjungan kami, Nabi Muhammad saw, keluarganya

Allahumma, Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memiliki Kekuatan dan Keupayaan; Ya Allah, Tuhan Yang Mahamulia dan karena Kemuliaan-Mu itu, menjadi hinalah semua makhluk ciptaan-Mu, peliharalah aku dari kejahatan makhluk-Mu;


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Baik Perbuatan-Nya; Ya Allah, Tuhan Yang Memberi Keindahan, Keutamaan, Kenikmatan dan Kemuliaan; Ya Allah, Tiada Tuhan kecuali hanya Engkau dengan Rahmat-Mu Yang Maha Penyayang.


Allahumma, Ya Allah, dengan rahasia kemuliaan Sayyidina Hasan as dan saudaranya (Imam Husain as), serta kakeknya (Nabi Muhammad saw) dan ayahnya (Imam Ali bin Abi Thalib as), peliharalah aku dari kejahatan hari ini dan kejahatan yang akan turun padanya; Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memelihara, cukuplah Allah Yang Maha Memelihara lagi Maha Mengetahui untuk memelihara segalanya. Cukuplah Allah tempat kami bersandar; tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Amin.

Rabu Sial juga dikenal di Indonesia. Sudah menjadi tradisi di kalangan sebagian umat Islam terutama di masayarakat Islam Jawa merayakan Rebo Wekasan atau Rabu Pungkasan (Yogyakarta) atau Rebo Kasan (Sunda Banten) dengan berbagai cara. Ada yang merayakan dengan cara bersa-besaran, ada yang merayakan secara sederhana dengan membuat makanan yang kemudian dibagikan kepada orang-orang yang hadir, namun diawali dengan tahmid, takbir, zikir dan tahlil serta diakhir dengan doa.

Di Indonesia, upacara Rabu Kasan setiap tahun diadakan di desa Air Anyer Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Upacara ini merupakan tolak balak yang dilaksanakan tiap-tiap hari Rabu di bulan Shafar Tahun Hijriah.

Konon, istilah  Rabu Kasan berasal dari kata Rabu yang terakhir (Bulan Shafar) dan Kasan berasal dari nama Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib. (Diambil dari buku RAHASIA HARI DAN PRIMBON ISLAM, akan diterbitkan Zahra Publisher)