Wiranto vs SBY
Perseteruan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto berlanjut. Setelah perseteruan memuncak dan mereda soal jumlah angka kemiskinan di Indonesia, perseteruan baru muncul saat Wiranto menggugat janji Presiden Yudhoyono yang diingatnya tidak akan menaikkan harga BBM.
Wiranto di beberapa media massa mengiklankan diri dengan format berita berjudul "Wiranto Masih Berharap SBY Penuhi Janji soal BBM". Dalam iklan itu, Wiranto berkata, "Sampai sekarang saya masih berharap SBY tidak ingkar janji. Dan saya akan terus mengingatkan dia agar memenuhi janjinya."
Iklan itu sempat dilihat dan dibaca Presiden Yudhoyono. Menurut juru bicara kepresidenan, Andi Mallarangeng, Presiden telah mengecek semua rekaman pidatonya di semua tempat untuk mencari kapan dan di mana janji tidak menaikkan BBM itu diucapkan. "Setelah dicek di semua rekaman, tidak ada kata-kata Presiden 'Saya berjanji tidak akan menaikkan harga BBM'. Iklan itu menyesatkan," ujar Andi.
Sementara itu Saiful Mujazni menyangsikan pengaruh pengaruh politik dari iklan tersebut tersebut. Menurutnya, siapa yang iklan dan apa materi iklannya merupakan hal yang dinilai ketika seorang tokoh beriklan di media massa. Ketika Wiranto beriklan soal kenaikan harga BBM, masyarakat tidak akan menerima pesan itu mentah-mentah.
"Harus dilihat apakah yang beriklan itu orangnya kredibel atau tidak. Kalau Pak Wiranto memang kredibel, tetapi apakah substansinya benar," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Saiful Mujani dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (22/5/2008).
"Masyarakat tahu kalau Wiranto begitu ada maunya. Jadi tidak mudah begitu saja menerima pesan," imbuh Saiful.
Bila seseorang yang tidak punya kepentingan dengan kekuasaan bersuara, kata dia, biasanya pesan yang disampaikan bisa diterima masyarakat.
"Saya kira Wiranto membuat iklan wajar saja. Ada kritik terbuka juga wajar. Nanti masyarakat yang menilai," sambung Saiful.
Istana Presiden meng-counter iklan Wiranto itu. Hari ini Mensesneg Hatta Rajasa membacakan transkrip pidato SBY pada 7 November 2007 untuk memastikan bahwa SBY tak pernah berjanji tidak menaikkan harga BBM lagi. (Sumber: Kompas dan detikcom, 22/05/2008 11:56 WIB).