Muhsin Labib
Islam, Akal, dan Kemanusiaan dalam Satu Tafsir.

GEMURUH YANG TERCECER

Jika bisik angin yang terpotong di pipimu  tak lagi mengusap sunyimu,  mungkin kelam yang merangkak di langit  adalah selimut rahasia untuk lara yang tersembunyi.  Jika

ELEGI KESENDIRIAN

Bersarung duduk selonjor,  Malam merangkul sunyi yang mengeriput.  Langit hitam membentang kainkafan,  Menjilat sisa-sisa cahaya yang tersesat.  Cicit jangkrik merajut mantra,  Lagu tua yang retak

"NASIONALISME NEGATIF"

Setiap orang berhak mencintai tanah airnya. Ikatan emosional dengan budaya, sejarah, atau pencapaian bangsa adalah hal yang manusiawi. Namun, ketika kebanggaan ini berubah menjadi kesombongan

"KESOPANAN NEGATIF"

Tadi saat duduk di cafe bersama teman yang berkonsutasi saya menemukan fenomena yang belakangan terulang. Seorang gadis berseragam karyawati mencium tangan beberapa pria muda yang

RONA NANAR

Senyum itu pisau tumpul yang kau asah di rawa-rawa luka— sepi merangkak di sela gigi, tawa jadi topeng untuk getir yang meruap. Kau terjang hidup

Episode

00:00:00 00:00:00