“Barang siapa yang mampu menangkap ruh keesaan Allah dalam ibadah haji, ia tak akan membiarkan jiwanya terjerumus ke dalam kehinaan dan penindasan.” — Imam Ali bin
Keberadaan manusia sering kali terjepit dalam dialektika antara yang transenden dan yang imanen, antara nilai-nilai universal yang melangit dan realitas partikular yang membumi. Dalam ruang
Dalam alur kehidupan yang sering kali riuh dengan perdebatan tentang hakikat Tuhan, kehadiran-Nya justru kerap terungkap dalam kesederhanaan yang menyentuh. Bukan melalui kerumitan filsafat atau
Kata itu sendiri—"berbagi"—menggantung seperti lelucon keji di ruang pengadilan sejarah. Ini bukan sekadar paradoks; ini adalah pengkhianatan telak terhadap nurani kemanusiaan
Dua dekade silam, di ujung trotoar (antara Kalibata dan Raya Pasar Minggu) ini, sebuah simfoni sunyi pernah mengalun. Bukan kilau etalase kristal atau sorot neon