Keberadaan manusia sering kali terjepit dalam dialektika antara yang transenden dan yang imanen, antara nilai-nilai universal yang melangit dan realitas partikular yang membumi. Dalam ruang
Dalam alur kehidupan yang sering kali riuh dengan perdebatan tentang hakikat Tuhan, kehadiran-Nya justru kerap terungkap dalam kesederhanaan yang menyentuh. Bukan melalui kerumitan filsafat atau
Kata itu sendiri—"berbagi"—menggantung seperti lelucon keji di ruang pengadilan sejarah. Ini bukan sekadar paradoks; ini adalah pengkhianatan telak terhadap nurani kemanusiaan
Dua dekade silam, di ujung trotoar (antara Kalibata dan Raya Pasar Minggu) ini, sebuah simfoni sunyi pernah mengalun. Bukan kilau etalase kristal atau sorot neon
Teman saya, Moh Moesa mengungkapkan kekaguman kepada banyak non-Muslim di barat, timur, utara, dan selatan yang gigih melakukan aksi individual maupun massal dalam acara informal