Tadi saat duduk di cafe bersama teman yang berkonsutasi saya menemukan fenomena yang belakangan terulang. Seorang gadis berseragam karyawati mencium tangan beberapa pria muda yang

Senyum itu pisau tumpul yang kau asah di rawa-rawa luka— sepi merangkak di sela gigi, tawa jadi topeng untuk getir yang meruap. Kau terjang hidup

Tak ada orang yang sengaja menghina diri sendiri, tapi sebagian orang justru melakukannya secara tak langsung: merendahkan keyakinan sendiri atau mencemooh komunitas seiman demi dianggap

Presiden Prabowo  baru-baru ini menyatakan kesiapan Indonesia menampung pengungsi Gaza jika diperlukan. Di balik sikap "siap menampung" ini, tersembunyi pertanyaan kritis: Apakah Indonesia

Karena mungkin ingin terlihat nasionalis agar menjadi credit point baginya di tengah kompetisi perebutan panggung, alih-alih memberikan penjelasan yang rasional tentang relasi antara agama sakral