Tak bertanya karena takut salah bertanya. Tak menjawab karena takut keliru menjawab. Mudah berkata "nggak tau" saat ditanya tentang sesuatu yang bisa diketahui, keburu bilang "ngga bisa" bila dminta melakukan sesuatu yang hampir pasti bisa dilakukannya, dan cepat bilang "terserah" jika ditawari 2 pillihan yang mungkin dikesankan rendah hati Tapi yang paling destruktif adalah enggan mengevaluasi keyakinan, pendapat dan opini sendiri karena menganggap perubahan dan pergantian keyakinan sebagai kehinaan dan runtuhnya eksistensi diri.
Di level sosial, sikap ini memperparah budaya apatis: masyarakat penuh orang yang memilih diam, pasif, atau ikut arus, bahkan ketika situasi menuntut keberanian bersuara.
Dalam konteks keyakinan, sikap takut akan konsekuensi yang dijelaskan dalam tulisan di atas dapat terkait dengan cara individu menjalankan keyakinan agama atau prinsip hidup lainnya. Ketakutan akan kegagalan, penilaian orang lain, atau tanggung jawab bisa menjadi penghalang dalam mengamalkan keyakinan atau prinsip hidup yang dianut.
Di dalam agama, orang mungkin takut untuk bertanya atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan keyakinan mereka karena takut dianggap tidak memahami ajaran agama dengan benar atau takut dihakimi oleh sesama penganut agama. Hal ini dapat menyebabkan seseorang menghindari eksplorasi intelektual dan spiritual yang lebih dalam atau pertumbuhan dalam keyakinan mereka.
Selain itu, ketakutan untuk berkomitmen atau mengambil keputusan dalam hidup sehari-hari juga dapat terkait dengan nilai-nilai moral dan prinsip hidup yang dianut seseorang. Mungkin ada ketertarikan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai etika tertentu, tetapi ketakutan akan konsekuensi atau tanggung jawab yang akan dihadapi dapat menghambat individu untuk mengambil tindakan yang konsisten dengan prinsip-prinsip tersebut.
Sikap ini mencerminkan "mentalitas penonton" dalam hidup sendiri. Orang yang terjebak dalam pola ini seringkali bukan karena tidak mampu, melainkan karena takut gagal, takut dihakimi, atau, yang lebih parah, takut bertanggung jawab, takut merasa hina adalah bentuk self-sabotage yang halus..