Teman palsu adalah yang mendukungmu saat benar, bahkan lebih mendukungmu bila salah. Dia bukan teman, tapi hamba yang patuh kepada tuhannya.

Mantan teman adalah yang menjauhimu karena tak mendukungnya dalam semua perbuatannya karena tidak merasa pernah salah. Dia tak memerlukan teman, tapi hamba.

Teman sejati yang tak membiarkanmu tenggelam dalam kesalahan, meski melukai perasaanmu dengan kritik pedas. Teman sejati tidak membuatmu nyaman dalam kesalahan, tapi membuatmu gelisah dalam kebenaran.

Hidup ini terlalu singkat untuk dikelilingi teman palsu yang menuhankanmu dan mantan teman  yang menghambakammu. Hidup ini terlalu serius untuk main peran "tuhan-tuhanan" dan "hamba-hambaan".

Pertemanan sejati adalah perjalanan menuju keutuhan, bukan komporomi atas kebenaran. Nostalgia ngopi terlalu murah untuk meliburkan nalar dan memensiunkan nurani.

http://t.me/ArsipChannel_Tulisan_ML