IMAN KEBANGSAAN DAN TEOLOGI KEMANUSIAAN
Setiap orang bisa menciptakan dunia sempit, pengap dan bising yang hanya diisi orang-orang yang sesuku, seetnis, seagama, sekelompok, seormas, sealiran dan lainnya. Itulah dunia yang menjemukan.
Setiap orang juga bisa menghadirkan dunia luas, tenang dan variatif yang dihuni orang-orang yang tak sedaerah, tak seagama, tak sealran, tak sesuku dan sebagainya. Itulah dunia yang menyenangkan.
Setiap orang yang meyakini keberadaan Tuhan dengan ragam caranya, apapun namanya, divonis kafir atau bukan, dianggap sesat atau tidak, seaneh apapun keyakinan turunannya menurut orang lain, adalah seiman dalam kebertuhanan.
Setiap orang yang mengesakan Tuhan dengan ragam caranya, apapun nama agamanya dan apapun nama alirannya, divonis kafir atau bukan, dianggap sesat atau tidak, seaneh apapun keyakinan turunannya menurut orang lain, adalah seiman dalam pengesaan Tuhan.
Setiap orang yang mengesakan Tuhan dan meyakini kerasulan Muhammad dengan ragam metodenya, apapun nama aliran dan kelompoknya, dianggap sesat atau tidak, dianggap kafir atau tidak, mayoritas atau minoritas, seaneh apapun keyakinan khasnya menurut orang lain, adalah seislam atau seiman dalam agama.
Setiap orang yang menerima asas dan bentuk negara berdasarkan kontrak sosial sejak didirikannya Indonesia, beragama atau tak beragama, beragama yang dianut mayoritas atau minoritas, apapun aliran, suku, ras, etnik, daerah, dan karakteristiknya, adalah seiman dalam kebangsaan dan teologi kemanusiaan.