KEADILAN MELAMPAUI KEYAKINAN
Tuhan melalui alam yang mengikuti sistem permanen menempuh caranya sendiri mengungkap kezaliman, membalas para pelakunya dan memihak para korban yang dizalimi justru karena berbuat baik dan berguna. Tak ada yang dikecualikan.
Alam tak beragama, tak berpolitik, tak termakan hoax dan tak tertipu oleh pasal abal-abal. Law of Attraction dan Mestakung, sebagai hukum universal memihak teraniaya, apapun organisasi keyakinannya (agamanya), etnik dan asal usulnya.
Alam dan kita adalah saksi mata saat terjadi kezaliman multidimensional yang terorganisir dan sistematis dalam arena politik terhadap satu orang yang dikeroyok dan dikepung dengan aneka tuduhan tak berdasar hanya karena berbeda keyakinan.
Kini kita sedang menonton episode-eposide pembalasannya dalam arena politik. Efek kosmiknya merambat menjemput para penyebar kebencian sektarian dan rasial dan menyuguhkan drama kemenangan nurani juga kehinaan intoleransi dan kehendak kuasa bercawat agama. Satu demi satu tumbang dengan aneka nasib tragisnya.
Allah melarang kita berlaku tidak adil kepada siapapun.
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. [QS. Al -Mumtahana ayat 8]