KEBENCIAN STEREOTIPE  DAN KEPAHLAWANAN IRAN

KEBENCIAN STEREOTIPE  DAN KEPAHLAWANAN IRAN

Selama beberapa tahun Iran difitnah dari segala penjuru. Yang paling keji justru dilancarkan oleh sejumlah pihak yang mengaku Muslim.

Salah satunya adalah menyebarkan propaganda bahwa Iran tidak pernah melakukan konfrontasi militer dengan Israel karena keduanya bekerja sama di balik layar.

Padahal selama ini Iran tidak melakukan konfrontasi langsung dengan israhell karena israhell menyerang Iran lewat proxy nya ISIS. Iran pun membalas menyerang israhell lewat proxynya yg kebetulan punya kepentingan yg sama, yaitu memperjuangkan tanah air mereka yang dirampas israhell seperti Palestina. Lebanon dan Syria.

Saat israhel membuat kesalahan dan berharap bisa menarik US dalam konflik melawan Iran, dengan menyerang Iran secara direct Iran membalas dengan lebih telak dan terukur, israhell di serang pada jantung pertahanannya dengan tingkat kepresisian 1 meter rudal hypersonicnya.

Dan Iran berhasil menggagalkan skenario ini.

Israhell menarik US dalam pusaran konflik dengan Iran. Alih-alih ikut berperang langsung US menolak terlibat bahkan menyarankan israhell menerima nasib untuk tidak melakukan pembalasan

Hari ini UK meninabobokan Israhell dgn retorika jubir israhell , bahwa serangan bisa di tangkis. Krenanya UK menyarankan Israhell tidak menyerang balik.  Baru kali ini dalam  sejarahnya israhell harus kehilangan muka di hadapan rakyatnya sendiri dan dunia sementara sekutu dekatnya berlepas diri tidak mau terlibat. Strategi israhell dipecundangi langkah catur Iran, sementara kerugian material sudah mencapai trilyunan melawan roket dua expired yang difungsikan sebagai pancingan.

Ketika Iran melakukan penyerangan langsung, mereka memproduksi fitnah baru yang lebih keji bahwa itu hanyalah sandiwara karena telah memberikan peringatan sebelum melakukannya sehingga tak satupun serangan-serangan itu menimbulkan efek berarti dan tidak ada satu jiwa terbunuh.

Padahal Iran bocorkan informasi ke turki demi hindari korban jiwa warga sipil dalam jumlah besar.  Yang penting, message-nya  sampai bahwa mitos israhell adalah negara terkuat di kawasan hancur. Ini mirip dengan kasus air base Ain Al-Asad yang digempur Iran dengan serangan rudal. Marwah US dan Israhell hancur. Tapi serangan itu sudah tak bisa dihentikan, target infrastruktur bukan manusia.

Komandan Centcom saat itu menolak membalas serangan Iran ke Ain Al-Asad karena berisiko PD 3 dan serangan itu tak menimbulkan banyak korban jiwa, meski permintaan itu diajukan oleh Donald Trump.

Pada kasus ini Iran kehilangan dua jenderalnya dan teritori Iran di LN diserang karena alasan yang mirip yaitu bantuan Iran untuk muqawwamah yang bikin israhell repot.

Balasan Iran lebih dahsyat dari serangan Israhel terhadap Kedutaannya di Damaskus. Iran tak menyerang kedubes Israel namun  teritorinya, terutama pangkalan militernya.  Serangan itu membuktikan bahwa tak ada lagi tempat aman di Israhell.

Iran juga menghindari dan menyadari sepertinya saat ini belum saatnya perang besar, karena infrastruktur militer dan jaringan proxynya belum establish. Maka serangan yang terukur jadi pilihan.

Selama bertahun-tahun rezim jionis membunuh banyak pejabat dan perwira serta menyerang pusat Iran di Damaskus dan beberapa wilayah di Suriah.

Namun Iran tidak sekalipun melakukan pembalasan langsung karena mempertimbangkan situasi sulit Suriah yang menghadapi penjajahan AS juga Turki dan aneka kelompok bersenjata serta embargo ekonomi juga isolasi diplomatik.

Karena tidak ingin Suriah menanggung beban tambahan, Iran menahan diri,  Tapi kini tahap konfrontasi langsung dimulai.

Read more