MENGHORMATI PEREMPUAN KARENA FATIMAH

MENGHORMATI PEREMPUAN KARENA FATIMAH
Photo by Unsplash.com

MENGHORMATI PEREMPUAN KARENA FATIMAH

Berniat nikah tak mesti berniat berumahtangga. Pastikan dulu.

Nikah atau ijab adalah hak perempuan (istri). Talak adalah hak laki-laki (suami). Pastikan dulu.

Menikah berarti menerima pembatasan kebebasan individual. Pertimbangkan dulu.

Penentuan jumlah mahar adalah hak perempuan sebagai ganti dari kesediaannya membatasi kebebasan individual dengan segala konsekuensinya. Perhatikan itu.

Punya pasangan berarti terlindungi tapi terikat. Tak punya pasangan berarti melindungi sendiri tapi tak terikat. Pertimbangkan dulu.

Menentukan calon suami adalah hak eksklusif perempuan. Pahami itu.

Nikah untuk rumahtangga adalah keputusan untuk membangun sebuah unit sosial dengan segala konsekuensinya. Tak semua orang siap dan mampu melaksanakannya.

Cinta bukan syarat nikah.

Tujuan utama nikah adalah penghalalan hubungan langsung antar dua orang non muhrim.

Ada yang hanya ingin anak. Ada yang cuma ingin enak. Ada juga yang ingin kedua-duanya.

Istri adalah manusia dengan hak kehambaan otonom dan mitra dalam institusi sosial, bukan properti yang dipajang dan dibariskan

Karakter feodalisme relijius rajin menyemai doktrin yang memperlakukan istri (wanita) sebagai "sarana".

Dalam komunitas yang mensucikan Fatimah binti Muhammad SAW, posisi perempuan adalah sepenting laki-laki.

Dalam ajaran yang memposisikan Fatimah Zahra sebagai wanita suci, perempuan secara kehambaan sejajar dengan laki-laki.

Read more