MUSLIM YANG DISEBUT KAFIR DAN DIBIARKAN

MUSLIM YANG DISEBUT KAFIR DAN DIBIARKAN
Photo by Unsplash.com

Minggu lalu saya mengajak dua putra saya bersilaturahmi dengan sejumlah Muslim yang dikafirkan dan ditampung di Rusunawa dengan tujuan mengakrabkan mereka berdua dengan nasib serupa yang mungkin menimpa mereka di masa mendatang, atau lebih parah karena mereka menyandang stigma minoritas ganda.

Kebetulan di rusun yang terletak di Sidoarjo itu sedang berlangsung pelayanan kesehatan para pengungsi Sampang yang diselenggarakan oleh Dana Mustadafin, sebuah lembaga yang menerima dan menyalurkan dana syar'i.

Sudah cukup lama tak berkunjung. Tapi Wajah-wajah mereka tetap.polos. Sungguh hati tercabik melihat mereka mengulas senyum ramah menyambut kedatangan kami. Para pengungsi laki berhamburan mendatangi saya dan berebut mendaratkan pipi dan hidung ke wajah saya.

Para pengungsi yang sebagian besar adalah wanita yang lebih pas disebut embah (bukan seperti emak-emak kosmopolit yang lagi demen relijiusitas) sedang berbaris menanti giliran pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh beberapa dokter muda.

Toleransi dan keadilan bagi seluruh rakyat memang belum terwujud. Tapi itu bukan alasan untuk apatis, pesimis dan nyinyir tanpa batas.

Read more