PARODI KEUNGGULAN NASAB

PARODI KEUNGGULAN NASAB
Photo by Unsplash.com

Saat kita berusaha menjelaskan bahwa dalam Islam tak ada hak istimewa bagi seluruh individu umat demi menyadarkan bahwa munculnya sejumlah oknum habib perusak yang dipuja oleh umatnya adalah buah doktrin bodong yang menetapkan hak istimewa kepada keturunan Nabi SAW, malah ada yang sibuk membantah pandangan yang logis dan manusiawi ini seraya menkonfirmasi hak istimewa itu bagi selain Ahlulbait dan Itrah.

Anehnya lagi, ada saja di sekitar kita yang menganggap hal itu diajarkan dalam agama yang salah satu prinsipnya adalah keadilan ini.

Teks sebamyak apapun dari kitab hadis manapun yang berusaha ditafsirkan secara manipulatif untuk mengafirmasi hak istimewa kedzurriyyahan tanpa syarat ketakwaan bahkan keteladanan takkan bisa menganulir prinsip keadilan dan kesetaraan yang karena itu agama ini disebarkan oleh Nabi SAW dan disambut oleh umat manusia.

Saat keotentikan nasabnya dipertanyakan, alih-alih melawan opini rasisme yang masif, malah sibuk meneriakan doktrin itrasional akut keunggulan nasab tanpa syarat ketakwaan. Ini bukan lagi ironi dan tragedi tapi parodi. Kebalikan dari itu teriak-teriak mengaku sebagai dzurriyyah Nabi dari jalur para wali yang nyata pendatang juga mengaku pribumi seraya menghujat semua alawiyin yang nyata lahir dari ibu pribumi sebagai nonpri.

Read more