"POLITIK IDENTITAS"

"POLITIK IDENTITAS"
Photo by Unsplash.com

Mengapa sebagian orang menilai seseorang atau koalisi tertentu sebagai pelaku politik identitas (agama) demi menentang partisipasinya dan menghambat elektabilitasnya dalam kontestasi politik, padahal yang kini berkuasa dan semua kontestan lainnya juga menggunakan modus serupa demi mendulang suara?

Mengapa sebagian orang menilai seseorang atau koalisi tertentu sebagai pelaku politik identitas (agama, nasionalisme dan sebagainya) demi menentang partisipasinya dan menghambat elektabilitasnya dalam kontestasi politik, padahal yang kini berkuasa dan semua kontestan lainnya juga menggunakan modus serupa demi mendulang suara (mengunjungi pesantren, memakai kemeja koko, peci bahkan sorban ala Diponegoro)?

Masih relevankah mendukung capres-cawapres dengan alasan pro toleransi dan menolak lainnya dengan alasan intoleransi setelah terbukti yang telah menang dalam pemilu karena dukungan para influencer dengan "mendukung capres pro toleransi" justru menggandeng penghulu kaum intoleran dan selama berkuasa sama sekali tak membela hak komunitas kecil yang jadi sasaran intoleransi?

Read more