RASISME TAK LEBIH BAIK DARI TAKFIRISME

RASISME TAK LEBIH BAIK DARI TAKFIRISME
Photo by Unsplash.com

Sebagian orang (terutama media) entah karena krisis kompetensi atau sengaja membangun stereotipe atau karena "pokoknya nulis" tak bedakan nama negara dengan nama ras atau suku. Tak jarang pula terkesan mengompori dengan menyebarkan aksi negatif seorang warga dari kalangan minoritas dengan mengekspos nama etnis dan keyakinannya.

Sebagai negara, kata Arab (yang disambung dengan kata Saudi misalnya) adalah ejektif bukan, sedangkan Saudi adalah nama bagi subjek negara yang baru dibangun oleh Inggris. Ada banyak negara (kira-kira berjumlah 26) yang lazim disebut "dunia Arab" yang terhimpun dalam sebuah organisasi interkontinental Liga Arab. Saudi hanyalah salah satunya. Menggelikan setiap kali membaca berita seperti "timnas Arab kalahkan timnas Aljazair" atau "pasukan Arab melakukan serangan terhadap Yaman." Bangsa Indonesia adalah entitas modern (dari aneka suku) yang terbentuk sebagai buah kontrak sosial yang menjadi dasar berdirinya negara Indonesia. Seorang komedian spesialis anti kadrun membawa-bawa identitas bangsa Indonesia saat menyikapi seorang oknum agamawan intoleran pelanggar PSBB yang juga bagian dari bangsa Indonesia. Mestinya tak perlu memposisikan warga yang dikritiknya secara vis a vis dengan identitas Indonesia.

Setiap penduduk sebuah negara adalah bangsa, yaitu komunitas dari ragam suku yang terbentuk oleh sebuah kontrak sosial sebagai syarat berdirinya institusi negara. Penduduk negara-negara yang mayoritas dari suku Arab adalah bangsa-bangsa khusus, seperti bangsa Yaman, bangsa Saudi, bangsa Maroko dan lainnya. Bangsa Indonesia adalah himpunan warga negara yang berasal dari aneka suku lokal seperti Jawa dan Melayu dan pendatang seperti China dan Arab.

Sebagai suku, Arab adalah salah satu dari suku bangsa Semitik yang mayoritas adalah penduduk di Dunia Arab, baik di Timur Tengah maupun Afrika Utara, serta sebagian minoritas penduduk di Iran, Turki serta komunitas diaspora lainnya di berbagai negara.

Warga negara adalah setiap individu yang lahir dan disahkan secara administratif sebagai penduduk negara dengan segala hak dan kewajiban, apapun suku, budaya dan keyakinannya. Warga Saudi, misalnya, yang terdiri dari suku Arab dan pendatang termasuk pendatang dari suku Banjar dan lainnya, bukanlah warga Libiya.

Secara umum, Seseorang dianggap sebagai Arab dilihat dari latar-belakangnya, baik secara etnis, bahasa, maupun budayanya. Arab juga sebutan bagi orang yang berbahasa ibu Arab dan berayah keturunan Arab pula. Selain di Iran dan Turki, juga terdapat sejumlah besar diaspora Arab di, Asia Tenggara, Amerika dan Eropa.

Budaya sebuah bangsa tidaklah sama dengan budaya suku dan etnik. Budaya suku Arab yang ada di seluruh negara-negara Arab berbeda dengan budaya Saudi, budaya Tunisia, budaya Mesir dan lainnya yang masing-masing terbentuk oleh beragam faktor internal di dalamnya. Budaya bangsa Indonesia, misalnya, adalah semua budaya dari suku-suku dalam negara dan luarnya yang telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Karenanya, blankon, kebaya, sarung, celana jeans, jubah dan lainnya adalah budaya Indonesia.

Bahasa sebuah suku juga tak niscaya sama dengan bahasa sebuah bangsa.Bahasa Arab adalah bahasa suku Arab yang diresmikan sebagai bahasa bangsa-bangsa di negara-negara yang berpenduduk mayoritas suku-suku Arab. Namun setiap bangsa di negara-negara Arab tersebut punya bahasa lokal yang sebagian besar terserap dari bahasa universal Arab. Bahasa bangsa Irak adalah bahasa khas yang terserap dari bahssa universal Arab, bahasa Parsia dan bahasa Kurdi. Kalau ingin menginstall pilihan bahasa pada fitur keyboard, ada pilihan ragam bahasa Arab sesuai ciri khas lokal negara. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa Melayu dan bukan pula bahasa Jawa meski banyak kalimatnya terserap dari keduanya dan dari Arab, Belanda dan lainnya.

Ringkasnya, mengkritik kelompok intoleran harus bersih dari ungkapan yang bisa ditafsirkan sebagai rasisme. Rasisme tidak lebih baik dari ekstremisme atau takfirisme. Biarkan rasisme tetap identik dengan klaim supremasi kulit putih, mata biru dan rambut blonde.

Read more