SATU ISLAM, BANYAK ISLAM
Kaum moderat muslim perlu menyadarkan umat non Muslim bahwa dalam Islam ada ragam aliran dan kelompok.
Karena menganggap Islam sebagai agama dengan satu pandangan dan cara pengamalan yang agresif, banyak non Muslim mencurigainya.
Bila setiap Muslim moderat menyadarkan umat non Muslim tentang fakta keragaman aliran dalam Islam, sinisme terhadapnya bisa lenyap.
Pandangan dan sikap intoleran wahabisme yang ditampilkan secara vulgar telah menyandera mindset non Muslim dalam sinisme massal.
Banyak non Muslim terlanjur menganggap Islam direpresentasi oleh teologi benci dan ajakan agresi yang diklaim diajarkan al-Quran.
Sinisme terhadap Islam tak selalu bersumber dari kedengkian. Intoleransi kalangan anti logika adalah salah satu pemicunya.
Celoteh serampangan manusia-manusia jumud yang diustadzkan telah menutupi paras cerah agama ini dengan topeng halloween.
Tugas utama setiap individu yang cinta Islam saat ini adalah membersihkan wajah cerah agama ini dari topeng teologi pengkafiran.
Sebagian umat perlu dipahamkan tentang perbedaan antara Islam sebagai wahyu yang mutlak dan Islam sebagai penafsiran yang nisbi.
Selama mimbar dibiarkan menjadi panggung para pebisnis kebencian, klaim sebagai "umat yang toleran" akan jadi bahan cemooh.
Kita tak bisa menutup mata dari prilaku eksklusif kelas sosial tertentu di kalangan non Muslim yang ikut mengundang ketegangan.